My Life is My Choise

My Life is My Choise

Rabu, 20 Mei 2015

21 tahun, belum terlambat kok

Yeyeye, yap memang usiaku kini udah 21 tahun. Udah kepala 2 hehee. Tapi, pepatah mengatakan tidak ada kata terlambat untuk mencoba hal baru, berubah menjadi lebih baik, dan menjadi yang terbaik. Hmmm
Kali ini, aku mau cerita. Hari ini adalah hari dimana aku mengambil keputusan. Wiuhh kayaknya hal penting bgt nihh. Tenang2, aku hanya mengambil keputusan buat masak. Yap memasak, masak sendiri dimakan sendiri. Yahh gpp lah ya, namanya juga belajar. Ntar kalo udah ahli baru dikasih ke orang lain, sapa tuhh. Entahlah, semoga saja kita saling menjadi jawaban dari setiap do'a kita. Lhoo kok gk nyambung????
Hehee, kali ini pertama kali baru ini. Yahh panjang ntar, aku memilih menu yg super simpel dan semua orang pasti bisa bikinnya. Hahaa ada telor dadar dan oseng tempe. Lho itu mah semua bisa masak. Itu yg udah ahli, buat ku itu permulaan yg bagus buat mau masak. Niat itu lebih penting, dari kapan ngumpulin niat aja gk jadi2. Akhirnya masak yuk, yg mudah2 dulu deh. Lho kok nggak ada sayurnya??
Hehee, bukannya gk suka sayur. Tp memang lg gk mau makan sayur, dan sepertinya masak sayur itu lebih ribet dari pada yang itu. Hehee alesan yg bagus bukan?? Hoho
Oke, ntar aku upload foto masakan yang super simpel yak :D

Sabtu, 09 Mei 2015

we are DIMASER :D


Dari kiri foto ada Rafa, Ulin, Nunung, Jupe, Mbak Iin, Nieta, Pakde Yoga

Skuard dimaser diklat 15 ksr undip, satu tahun berjuang bersama dalam satu divisi di kepungurusan yang di komandani oleh komandan zaki. di divisi dimas sendiri ada ketua divisi pakde yoga (yang ngatur satgas dan segala macemnya), ada sekretaris sekaligus bendahara jupe (semua yang ngurusin kita deh), ada ulin dan mbak iin yang spesialis satgas naik gunung (hiking adalah hobi mereka, makanya mereka itu bisa disebut wanita tangguh), ada aku (nunung) dan nieta (spesialis ngurus obat, dari list daftar obat, belanja obat, sampe nata obat, semua yang berhubungan dengan obat buat satgas), ada lagi rafa (kayaknya nih orang gk ada spesialisnya deh, dia bisa berperan dimana aja jika yang lain gk bisa kita handle, ya dia yang ngerjain). itu sedikit cerita tentang kami tiga tahun yang lalu (2012). sekarang sudah dengan kesibukan masing2, tapi insyaAllah masih akan ada kumpul lagi, tergantung ketua gengnya pakde yoga dehh :P

DI SELA-SELA REVISI

Selamat pagi,
Aku mau cerita nung, kemarin 9 mei 2015. Mungkin sudah capek mata ini menangis 2 hari lamanya sampe2 ini mata bengkak semua. Hari sabtu tepatnya, nggak tau gimana aku ngambil keputusan buat balik ke semarang di weekend ini, padahal posisiku lagi ada di rumah. Menghidari masalah yaaa
Oke, aku berangkat dari rumah jam 7 pagi jadi kalau diitung 4 jam, jam 11 sampe dikosan tembalang. Huhh rasanya pundak, punggung, pantat pegel semua. Hanya menyapa teman2 yang lg ada di depan tv. Aku langsung naik ke atas, karna kamarku di lantai 2.
Oke waktunya istirahat dulu, jam set 1 aku baru membuka mata dan sadar kalau aku belum sholat. Entah kenapa ini kamar jadi panas banget, eh aku lupa nyalain kipas. Rasa gerah sampe keringat banyak banget mengharuskan aku buat mandi lagi. Oke aku mandi habis itu sholat.
Fitriya dating ke lantai 2 dan berkata “nung, mau ikut nggak? Kita mau main nih. Ke kota lama”
Aku sempet sejenak berfikir, dengan mata sembab habis nangis sepanjang perjalanan ditambah lagi bangun tidur nangis lagi. Yang awalnya aku memutuskan ikut, aku membatalkannya. Aku cari alasan yang tepat. Apaya? “aku gk jadi ikut fit, capek”
Habis itu yaudah, tiduran lagi sambil merenungkan semua kesalahan yang udah aku perbuat sampe2 bikin seseorang nangis. Aku janji aku gk akan ngulangi lagi. Aku berfikir daripada aku di kamar nyalahin diri sendiri terus, mending aku ikut keluar.
Fitriya yang sudah siap, keluar dari kamar dan membujukku lagi untuk ikut. “oke fit, aku jadi ikut. Tunggu yaa”
Oke, fitriya dan teman2 nunggu di depan tv. Sementara aku siap2 untuk berangkat. Ganti kaos bergaris dipadukan dengan celana jeans dan jilbab warna abu2, dengan riasan sederhana hanya bedak dan lipbross. Ditambah jaket jeans, siap sudah mencari kebahagiaan di akhir pekan ini. Lupakan sejenak masalah yang sampe nguras air mata, gila aja 2 hari aku nangis. Itu pasti masalah besar dan nangis terlama dalam hidupku, aku gk mau terulang lagi. Janji
Oke, kita sudah siap. Ber 8 dengan 4 motor, pas sudah. Kita berangkat yang harusnya jam 2 siang molor, biasa jam Indonesia makanya jadi berangkat jam set 3 siang. Dengan cuaca yang mendukung, pake masker sarung tangan siap. Eh, aku dibonceng jadi aman dibelakang. Fitriya pengertian sekali, mungkin karena aku bener2 capek habis balik dari rumah. Makanya dia memilih bersamaku. Terima kasih fit
Kita yang di depan, karna fitriya yang tau jalan. Kita menuju kota lama. Arahnya itu dari tugu muda, ambil yang arah stasiun tawang. Lurus sampe nemu stasiun pontjol. Sampe kita melewati jembatan yang mau ke arah pelabuhan. Tapi kita ambil kanan dan masuk gang dimana sudah terlihat bangunan dengan arsitek zaman belanda. Gedung tua yang tinggi menjulang ditambah eksotis perpaduan warna klasik. Wuhh menarik sekali, sudha berulang kali memang lewat jalan itu, tapi gk pernah sempat berhenti buat jalan2. Dan akhirnyaa
Tujuan kita adalah ke museum kontemporer, yang letaknya di belakang gereja blendug. Setelah sampai di parkiran, kita parker di kawasan gereja blendug. Kita turun dan Tanya ke pak satpam dimana letaknya. Akhirnya dapat petunjuk arah, jangan malu bertanya yaa
Oke, melihat keramaian anak muda menghabiskan waktu di kota lama. Seru memang, meski gk terlalu ramai sekali. Alhamdulillah, gk harus desak2an seperti di pasar johar. Lhoo
Kita sampai di depan musem, biasa bigbos kita rahma bayarin dulu tiket masuknya. Per orang 10rb dan museum itu buka sampai jam 16.30 WIB. Kita liat jam dulu deh, kita sampai disana tepat jam 15.30, so kita punya waktu 1 jam untuk menikmati apa sih yang ada di dalem museum itu. Tentunya tak bisa lepas dari kamera dan hp buat mengabadikan moment yang gk tau bakal keulang lagi kagak.
Oke, kita masuk museum disambut dengan patung dan lukisan. Masuk lagi ke ruangan kita akan menemukan karya seni dari seniman. Indah memang, tak luput setiap orang yang dating pasti mengabadikan setiap sudut ruangan yang dihiasi oleh karya seni, bisa dikatakan waoww
Banyak sekali karya seni kontemporer, namanya juga kontemporer jadinya ya karya seni masa kini atau modern dengan tingkat keunikan maisng2. Aku suka liatnya
Setelah menyusuri setiap sudut ruangan, kalian harus kesana deh. Aku gk bisa mengungkapkan dengan kata2 setiap karya, yang jelas ada banyak banget karya seni yang dipamerkan dengan keterangan2 masing2 dari senimannya. Main ke semarang yaa
Oke, selesai di ruangan. Kita menuju ke outdoor. Waow arsiteknya lumayan keren.  Hanya terkesima Karena melihat dinding yang tinggi banget dan patung yang lucu banget. Ini fotonya



Unik kan (taken by destini), sempet bercanda kenapa ini patung miring. Apa gk capek ya miring terus. Namanya juga patung mbak, mana bisa bilang sih kalau capek hahaaa
Jam menunjukkan pukul 16.15 dan kita belum sholat ashar. Alhasil kita memutuskan untuk keluar dari museum dan mencari mushola terdekat.
Sebelum keluar, entah berapa ratus foto yang kita ambil dalam 1 jam ini hahaa. Anak jaman sekarang memang. Oke skalian mau sholat ashar di mushola, aku pamitan deh. Ntar aku posting lagi dimana kita makan di retro, apa itu?? Sampai jumpa di postingan selanjutnya daaa
Terakhir, aku kasih foto kita gengs bulusan :* (taken by shol-shol) terima kasih sudah membuat aku bahagia di akhir pekan ini dan terima kasih untuk kebersamaan kita, see you next trip again :D



Dari kiri atas foto ada intan, rahma, atun, nunung, petrik, fitriya, destini (kurang stau personil alifah)

Museum Kontemporer, Kota Lama, Semarang
Sabtu, 09 Mei 2015 (16.00 WIB)


Senin, 04 Mei 2015

Seperti daun kering


Yang mudah terbang terbawa angin
Yang mudah lapuk termakan waktu
Karena aku yang selalu yakin
Akan Rencana dan Rahasia-Mu
Ya Allah :')

sudahkah kau menyerahkan semua keputusan kepada Allah, dan sudahkah kau menganggapnya seperti yang lain -hanya teman biasa- kata nuning

Rinduku ku sampaikan lewat Al-Fatihah

Selamat malam,

kisah ini aku dapet dari salah satu teman terbaik aku, berawal dari seminar yang harusnya dengerin pembicara, eh ini malah asik ngobrol bertiga tentang rencana dan rahasia Allah.. hmm
oke, jadi temenku cerita kalau dia punya temen satu ponpes dulu. temenku adalah alumni ponpes di kota bumi mina tani. sekarang pun dia juga masuk ponpes selama kuliah. orangnya baik banget
temennya dia adalah adik ponpes yang deket banget sama dia. adik ponpesnya pernah telfon dan cerita kepadanya, kita anggep dia adalah x. x adalah salah satu santri di ponpes tersebut, wajahnya yang anggun, baik dan lugu membuatnya dipanggil oleh ibu nyai. beliau adalah pengurus ponpes yang disegani oleh semua santri disana.
x datang menemui bu nyai, dia bingung kenapa dia dipanggil oleh beliau. kemudian dia diminta untuk membuatkan teh, membantu memasak bu nyai. dia nggak sempet berfikir kenapa dia harus membuat teh dan membantu memasak bu nyai di ruang tamu bukannya di dapur. padahal saat itu juga ada tamu, tapi entah siapa dia tidak berani untuk melihat apalagi menatapnya. dia hanya melakukan apa yang diperintahkan bu nyai. setelah selesai menyajikan hidangan, dia pamitan untuk kembali ke asrama. tiba-tiba bu nyai memanggilnya. "nduk, ada yang ingin saya sampaikan" kata bu nyai
"iya bu, ada apa" jawab x. bu nyai menjelaskan jika ada seorang laki-laki yang tertarik untuk mempersunting x. laki-laki itulah yang sejak tadi ada di ruang tamu memandangi x membuat teh dan memantu memasak bu nyai.
x terkejut, entah perasaan apa ini. jantungnya berdetak kuat, tubuhnya gemetar. sontak dia langsung menggenggam tangan bu nyai sambil berkata "saya belum siap bu nyai, saya masih 19 tahun, saya harus bilang ke umi sama abi dulu bu nyai" seribu alasan keluar dari mulutnya dengan nada gemetar
bu nyai hanya tersenyum dan menjelaskan, jika sang lelaki tersebut tidak terburu-buru. lelaki tersebut adalah seorang anak kyai yang sedang menempuh kuliah di kota gudheg, dia sedang menyelesaikan tugas akhirnya. katanya setelah selesai kuliah baru dia akan datang ke rumah x untuk melamarnya
"oh Ya Allah, mimpi apa semalam dipinang oleh anak seorang kyai" batinnya saat sudah berpamitan dan kembali ke asrama. dia bahkan tidak sempat melihat wajah sosok laki-laki tersebut, bagaimana ini??
sambung cerita, beberapa bulan kemudian. saat x berada di rumah. iya, karena ponpes libur jadi santrinya boleh pulang ke rumah masing2.
pagi hari, dia baru selesai beres-beres rumah. nyuci udah. nyapu udah, ngaji udah. tiba-tiba terdengar suara mobil menghampiri di depan rumahnya. bapak dan ibuknya hari itu ada di rumah. dia adalah anak bungsu dan kedua kakaknya sudah  berumah tangga dan tinggal jauh dari rumahnya.
bapak langsung keluar untuk melihat siapa yang datang. sedangkan dia sibuk membantu masak ibunya di dapur. "bu, ada tamu dari ponpes" kata bapak. ibu pergi mengikuti jejak bapak ke ruang tamu. beberapa menit kemudian, ibu mendekati ku dan berkata "nduk, ayo dirapikan baju kamu trus kita kedepan. ada tamu yang ingin bertemu dengan anak ibu". dengan wajah bingung x merapikan baju dan jilbabnya. kemudian mengikuti langkah ibuknya menuju ruang tamu.
nggak ada di fikiran x siapa tamu yang ingin bertemu dengannya. biasanya kan tamu cuma bertemu dengan bapak atau ibuknya. kalau temen2nya dateng pasti langsung manggil namanya dari teras rumah.
dengan wajah terus menunduk, dia mengikuti langkah ibuknya sampai ruang tamu. bapak langsung berkata "ini ada bu nyai kamu, nduk. ayo sungkem dulu". tanpa menoleh ke yang lain dia langsung sungkem pada bu nyai. setelah itu dia diminta untuk membuat minum dan membawa jamuan untuk hidangan para tamu. entah ada berapa tamunya, tapi ibuk bilang bikin minum 7 gelas.
minuman dan hidangan sudah dia sajikan di meja. dia memberikan rasa hormat kepada tamu yang datang dengan menganggukkan kepalanya. dia sedikit menatap wajah2 tamu yang sedang tersenyum menatapnya. "silahkan pak, bu, mas diminum" dia menawari mereka dengan suguhan teh hangat.
gerimis mengiringi kedatangan mereka, bu nyai memulai pembicaraan "ini lho pak calon yang akan meminang putri bapak". tanpa x duga, ini adalah kedatangan laki-laki yang beberapa bulan kemarin bertemu di tempat bu nyai. dia datang bersama kedua orang tuanya. dia mencoba menatap ke arah wajah tampan yang mengenakan baju kokoh putih dan sarung warna biru, lengkap dengan peci yang mengiasih ketampanan ciptaan Allah. "subhanallah" dia mengagumi kebesaran Allah dalam hatinya.
bu nyai mempersilahkan dia untuk sekedar bercakap-cakap dengan laki-laki itu di depan teras. dia hanya bisa menuruti perkataan beliau. dia melangkah menuju teras mengikuti langkah sosok laki-laki di depannya, dia terus menundukkan kepala menutupi wajahnya yang sudah merah merona karena malu, gemetaran, bingung apa yang harus dikatakan kepada laki-laki tersebut.
laki-laki tersebut memulai pembicaraan, "hai x, namaku y" kata y. dia menjawab "iya mas, aku x". tanpa panjang lebar mereka bercakap-cakap. mereka hanya bertukar nomer telefon agar mudah menghubungi satu sama lain. tak banyak yang mereka bicarakan, hanya seputar kuliah dan ponpes.
setelah beberapa menit, bu nyai memanggil mereka berdua. laki-laki tersebut pamitan untuk pulang dengan kedua orang tuanya. entah apa yang telah dibicarakan tadi di dalam antara bu nyai, kedua ornag tua y, dan kedua ornag tua dia. hati dan perasaannya kini bercampur, antara senang, bingung dan entahlah perasaan apa ini ya Allah.
sore harinya dia menerima sms, dia membuka pesan dari mas y. bahagia menghampiri hatinya. mas y pamitan mau berangkat ke kota gudheg sore itu. dia hanya menjawab hati-hati di jalan ya mas. nanti kalau sudah sampai ngabari lagi (dengan bahasa krama alus lho smsnya).
waktu berjalan begitu cepat, beberapa minggu tidak ada kabar dari mas y. dia hanya bisa menitipkan salam dan rindunya lewat do'a dan Al-Fatihah. hanya itu yang bisa dia lakukan. dia menyerahkan semuanya kepada Allah.
beberapa bulan kemudian, saat dia di ponpes. dia dipanggil oleh bu nyai. dia masih berfikir kenapa. ada apa bu nyai memanggilnya. "ini ada yang pengen ketemu kamu, katanya mau pamitan" kata bu nyai.
ternyata mas y yang datang untuk menemui dia, mas y berpamitan kalau akan pergi ke kota gudheg besok. jadi skalian dia pulang, dia sempatkan untuk mampir ke ponpes untuk melihatnya.
dia hampir tidak mengenali wajah mas y. karena dia hanya menatap sekilas wajah mas y beberapa bulan yang lalu. dia tidak punya foto mas y. bahkan akun fb saja tidak punya. dia hanya mengandalkan do'a dan Al-Fatihah yang selalu dia panjatkan kepada Allah agar mas y selalu dalam lindungan-Nya.




subhanallah, sungguh menakjubkan rahasia dan rencana Allah. Dia telah merancang dan mengaturnya sedemikian rupa. patutlah kita selalu berdo'a, berusaha dan bertawakal kepada-Nya. semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua :)