My Life is My Choise

My Life is My Choise

Senin, 15 April 2013

PEMILU - - - - - > POLITIK UANG

Sungguh miris jika melihat langsung pemilihan umum sekarang ini. Pengalaman pertama untuk memberikan hak suara bagai tak berarti.. hmmm, menyedihkan rasanya.
Hati ini terkejut melihat kenyataan yang ada di depan mata, mengetahui dengan jelas betapa buruknya demokrasi saat ini. Masyarakat kecil yang hanya bisa melihat para pemilik milyaran rupiah mempermainkan sebuah kedudukan dan tanggung jawab.
Hah, terlintas sejenak pikiran tentang bagaimana bisa mereka begitu menginginkan sebuah jabatan, sebuah kedudukan. Padahal jika dicerna lebih dalam, sebuah jabatan atau kedudukan adalah tanggung jawab yang begitu besar untuk bisa mengabdi sepenuhnya untuk masyarakat.  Apakah mereka berfikir sejuah itu? mungkin iya, tapi kenapa mereka begitu memperebutkan sebuah tanggung jawab besar itu? entahlah.. hanya mereka dan Allah yang tau.
Pemilu sama dengan politik uang. Itu kenyataan yang aku dapat sekarang ini. Mereka, para pemburu jabatan. Mereka para pemilik milyaran rupiah. Mereka yang dibutakan oleh sebuah kedudukan. Tak lagi memandang tetangga, teman, saudara, bahkan keluarga. Tali silaturahmi yang terjalin begitu baik, bisa menjadi hancur hanya demi sebuah jabatan dan kedudukan.
Itu fakta yang aku peroleh ketika Pilkades bulan ini. Mereka para pencari jabatan, menggunakan semua cara dan politik uang mereka untuk mendapatkan kedudukan yang mereka inginkan. Entah bagaimana caranya, mereka hanya berfikir untuk menjadi pemenang. Seperti halnya sebuah pertandingan. Tapi disini, mereka menunjukkan bahwa siapa yang kuat adalah mereka yang menang, kuat bukan hal lain. Tapi kuat dalam hal materi, mereka menggunakan berbagai cara untuk membujuk, memaksa, bahkan mengancam para pemilik hak suara untuk memilih mereka. 
Mungkin, tak ada lagi kejujuran dalam dunia politik sekarang ini. Semua sudah dimanipulasi oleh politik uang, semua semu, semua palsu. Kita, rakyat kecil hanya bisa menonton betapa buruknya para pemimpin kita kelak. Hanya dapat berharap, apa yang dikatakannya, dapat ia pertanggung jawabkan. Kelak, Allah yang akan memberikan pertanggung jawaban mereka di akhirat nanti. 
Berharap kedepan akan ada kemajuan dan lebih baik dari pemimpin sebelumnya.....

Tidak ada komentar: